Ooooh Nasib Negeriku.....
Akhir2 ini kita di ributkan dengan kenaikan Bahan Bakan Minyak (BBM) ... dimana pemerintah berencana menaikkan harga BBM. Penyebabnya adalah melambungnya harga minyak dunia yang mencapai angka 140 US Dollar/barel. Kita kan tau bangsa kita kita sudah terbiasa dengan subsidi... sehingga pada saat melambungnya harga minyak ini hampir 1/3 APBN kita tersedot untuk membayar subsidi minyak, yang nota bene hanya untuk dibakar di mesin kendaraan kita.
Tapi yang disayangkan ada sebagian dari elemen masyarakat kita yang tidak memahami kondisi yang dihadapi pemerintah saat ini, mereka hanya mengedepan analisis dangkal yang mereka miliki. Mereka melakukan demonstrasi bahkan cenderung anarkis menolak kenaikan harga BBM, yang paling tidak etisnya adalah melakukan pengrusakan terhadap Istana Negara kita dengan melemparkan Bom molotov, padahal Istana Negara merupakan salah simbol kedaulatan negara kita, berarti kita menepuk air di dulang akhirnya terpercik muka sendiri.
Lain lagi dengan petualang - petualang politik negara kita yang meyebut dirinya Politikus yang justru memafaatkan kondisi ini untuk menaikkan popularitas dan menarik simpati rakyat dengan mengeluarkan statement - statement yang memperkeruh suasana, padahal kalau seadainya dia yang berada pada posisi pemerintah saat ini saya pikir juga akan mengambil pilihan yang sama untuk meyelamatkan APBN kita yaitu menaikkan harga BBM.
Kalangan Mahasiswa yang nota bene termasuk kaum intelektual juga melakukan hal yang sama, berdemonstrasi yang mengarah ke anarkis dan cenderung memaksakan kehendak.. padahal sebagai bagian dari elemen masyarakat yang terdidik dan terpelajar seharusnya mereka mampu memberikan solusi dari kondisi yang dihadapi pemerintah saat ini.
Untuk kita ketahui harga BBM di negara kita termasuk yang murah, karena di negara-negara tetangga kita di Asia Tenggara harga BBM dijual dengan harga lebih mahal dari di Indonesia, seperti di Singapura harga Bensin dijual sebesar Rp10.000,- begitu juga dengan malaysia. Kondisi yang demikian itu justru dimafaatkan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mengambil keuntungan pribadi dengan menyeludupkan BBM ke luar negeri, akibatnya anggaran yang demikian besar kita keluarkan untuk subsidi BBM justru diambil oleh negara lain.. ironis memang!!
Padahal dana yang begitu besar dapat kita mafaatkan untuk hal - hal yang lain yang lebih penting antara lain sektor pendidikan dan kesehatan.
Komentar